Sebuah paragrap bebas
lepas tidak terikat
Mamak
.
. . O 0 O . . .
Seorang Mamak bisa mengurus sepuluh anak. Tapi, sepuluh anak belum tentu mampu mengurus
seorang Mamak.
Tidak
banyak yang bisa aku ceritakan kehebatan tentang seorang mamak di tantangan kali ini (takut
mewek). Aaaaaahh mari kita mulai saja.
. . .
Perkenalkan
nama mamak aku Siti Aisyah
Beliau,
sampai kapanpun akan tetap menjadi sosok yang paling aku hormati dan banggakan
serta aku sayangi, mamak adalah wanita teristimewa, tidak ada yang akan bisa
melampaui keistimewaannya. mamak yang telah mengandung aku selama kurang lebih
9 bulan, ketika itu mamak merasakan berat pada perutnya yang tidak bisa untuk
tidur tengkurap maupun miring. Kemudian melahirkan aku dengan penuh kesakitan
dan taruhan nyawanya (melihat sendiri bagaimana kesakitan yang di rasakan pasien-pasien di tempat aku berkerja). Setelah itu menyusui aku selama 2 tahun, memberikan susu formula ketiak asi beliau tidak tersedia bahkan terkadang menggunakan air tajin hahahahahahahahaha. Merawat aku yang
belum bisa apa-apa seperti saat ini dan selalu mengutamakan kebaikan untuk kehidupan
aku sebagai anaknya.
. . .
Beliau
adalah sosok wanita tersabar. Setiap malam tidak bisa tidur dengan nyenyak
karena tangisan nakal aku. Mengajarkan aku mengenal dunia, melatih aku berjalan meski tertatih,
dan sebagainya. Tidak akan ada habisnya jika aku menceritakan pengorbanan
dan kehebatan seorang mamakku. Jadi, wajar jika mamak aku memiliki keistimewaan.
. . .
Beliau
adalah satu-satunya sosok wanita yang paling rela memberikan apa saja untuk
aku dan anak-anaknya. Tidak berlebihan rasanya jika aku mencurahkan seluruh tenaga semampu yang
aku bisa, bukan untuk membalas semua jasanya yang tidak akan bisa terbalaskan, namun
setidaknya aku akan melakukan sesuatu untuk sekedar membahagiakan dan menjadikannya
sosok wanita tersempurna sebagaimana selayaknya.
. . .
Beliau
adalah wanita yang kuat dan tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya. Tiap pagi
sebelum berangkat kerja rutinitas yang buat aku terenyu ketika melihat beliau
bersusah payah bangun, berusaha berdiri dengan kakinya yang tidak kokoh lagi
seperti dulu untuk mengambil air wudhu. Berjalan tertatih meraba agar tidak
menabrak apa yang ada di depannya. Ketika melihat beliau sholat subuh di sofa
yang sudah di sediakan untuk beliau sholat. Ketika melihat beliau berdo’a
selesai sholat di iringin suara terisak tangis.
. . .
Sudah ya dek cerita
tentang mamaknya, banyak sebenarnya yang mau abang ceritakan tentang mamak tetapi
abang simpan saja untuk abang ceritakan ke adek dan anak-anak kita kelak.
Abang berterima kasih
ke tuhan atas rejeki kedua orangtua abang, sehatkan dengan kesehatan yang baik
buat mamak. Hindarkan dari hal yang tidak baik. abang minta sama Tuhan untuk memuliakan mamak dengan
segala karunianya. minta bantu abang untuk menjaga mamak sampai semampunya abang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar