Senin, 05 Desember 2016

Tentang Kehebatan Mamak



Sebuah paragrap bebas lepas tidak terikat


Mamak

. . . O 0 O . . .

Seorang Mamak bisa mengurus sepuluh anak. Tapi, sepuluh anak belum tentu mampu mengurus seorang Mamak.
Tidak banyak yang bisa aku ceritakan kehebatan tentang seorang mamak di tantangan kali ini (takut mewek). Aaaaaahh mari kita mulai saja.

.           .           .

Perkenalkan nama mamak aku Siti Aisyah

Beliau, sampai kapanpun akan tetap menjadi sosok yang paling aku hormati dan banggakan serta aku sayangi, mamak adalah wanita teristimewa, tidak ada yang akan bisa melampaui keistimewaannya. mamak yang telah mengandung aku selama kurang lebih 9 bulan, ketika itu mamak merasakan berat pada perutnya yang tidak bisa untuk tidur tengkurap maupun miring. Kemudian melahirkan aku dengan penuh kesakitan dan taruhan nyawanya (melihat sendiri bagaimana kesakitan yang di rasakan pasien-pasien di tempat aku berkerja). Setelah itu menyusui aku selama 2 tahun, memberikan susu formula ketiak asi beliau tidak tersedia bahkan terkadang menggunakan air tajin hahahahahahahahaha. Merawat aku yang belum bisa apa-apa seperti saat ini dan selalu mengutamakan kebaikan untuk kehidupan aku sebagai anaknya.

.           .           .

Beliau adalah sosok wanita tersabar. Setiap malam tidak bisa tidur dengan nyenyak karena tangisan nakal aku. Mengajarkan aku mengenal dunia, melatih aku berjalan meski tertatih, dan sebagainya. Tidak akan ada habisnya jika aku menceritakan pengorbanan dan kehebatan seorang mamakku. Jadi, wajar jika mamak aku memiliki keistimewaan.

.           .           .

Beliau adalah satu-satunya sosok wanita yang paling rela memberikan apa saja untuk aku dan anak-anaknya. Tidak berlebihan rasanya jika aku mencurahkan seluruh tenaga semampu yang aku bisa, bukan untuk membalas semua jasanya yang tidak akan bisa terbalaskan, namun setidaknya aku akan melakukan sesuatu untuk sekedar membahagiakan dan menjadikannya sosok wanita tersempurna sebagaimana selayaknya.

.           .           .

Beliau adalah wanita yang kuat dan tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya. Tiap pagi sebelum berangkat kerja rutinitas yang buat aku terenyu ketika melihat beliau bersusah payah bangun, berusaha berdiri dengan kakinya yang tidak kokoh lagi seperti dulu untuk mengambil air wudhu. Berjalan tertatih meraba agar tidak menabrak apa yang ada di depannya. Ketika melihat beliau sholat subuh di sofa yang sudah di sediakan untuk beliau sholat. Ketika melihat beliau berdo’a selesai sholat di iringin suara terisak tangis.

 .           .           .

Sudah ya dek cerita tentang mamaknya, banyak sebenarnya yang mau abang ceritakan tentang mamak tetapi abang simpan saja untuk abang ceritakan ke adek dan anak-anak kita kelak.

Abang berterima kasih ke tuhan atas rejeki kedua orangtua abang, sehatkan dengan kesehatan yang baik buat mamak. Hindarkan dari hal yang tidak baik.  abang minta sama Tuhan untuk memuliakan mamak dengan segala karunianya. minta bantu abang untuk menjaga mamak sampai semampunya abang.

Minggu, 20 November 2016

Sebuah cerita lain yang terlanjur mencair tanpa ia pernah membeku

Sebuah paragraf lepas bebas tidak terikat


Bagi aku cinta adalah salah satu kekuatan terbesar untuk melakukan apapun, termasuk menjadi orang ketiga. Besar kemungkinan setiap orang pernah berada pada fase ini. Dilema antara tetap menjadi orang ketiga atau mundur dari cinta segitiga tersebut. Aku tahu aku yang jatuh cinta. Bukan dia. Aku paham aku yang memiliki perasaan terlebih dahulu ke dia. 

Sejujurnya aku senang berlama-lama dengan dia. Menghabiskan setiap detik yang menemani aku dan dia. Suara dia, manja dia, dan semua yang dia hadirkan membuatku merasa lebih baik. Seringkali suasana hati yang sedang tidak karuan bisa tiba-tiba tenang karena dia, semakin hari semakin nyaman. Ada rasa butuh yang membuat aku semakin inginkan dia.

Aku ingat tanpa sengaja mataku menatap mata dia sore itu di tempat biasa aku dan dia bertemu. tidak ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kita cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul disana. Ada perasaan yang mendebarkan, ada hal-hal membuat aku tidak percaya pada diri aku sendiri. Aku jatuh cinta pada seseorang yang sudah membiarkan hatinya diikat oleh orang lain. 

Jadi orang ketiga bisa menjadi sesuatu yang membanggakan. Namun, hati terkadang terlalu naif pada godaan bernama cinta. Tanpa bisa dicegah dan di kontrol, tahu-tahu saja kita terjebak dalam suatu hubungan segitiga. Kita berusaha keluar, mencari jalan pulang. Kita bahkan menumpuk banyak alasan untuk berhenti memikirkannya. Berhenti menginginkannya.

Jadi orang ketiga itu adalah orang yang datang untuk merusak hubungan percintaan orang lain, memporak-porandakan hubungan cinta orang lain. Banyak yang bilang cuma sampah yang mau jadi orang ketiga dalam hubungan tetapi sampah kok di punggut :D hahahahha. Dalam menjalin suatu hubungan itu harus sama-sama penganut monogami dengan garis keras! Hubungan yang harus dibuat untuk dua orang tidak lebih, tapi jelas beberapa orang tidak tahu bagaimana cara menghitung. Dan orang ketiga itu sebetulnya bukan setan. Orang ketiga itu manusia, tapi kelakuannya serupa setan atau mungkin orang ketiga itu manusia tapi wajahnya kayak setan (Kata orang-orang yang hubungannya di rusak orang ketiga). Tapi apa pun orang ketiga itu pasti selalu dicap negatif sama orang-orang.

Kalau dipikir-pikir emang ada ya yang mau jadi orang ketiga? emang ada ya yang tega masuk sebagai duri, terus menghancurkan hubungan orang lain? Ada, AKU hahahahahahaha (terlanjur basah, mandi deh).

Aku akan membuat alasan sebagai pembenaran atas apa yang aku lakukan, tapi kita harus sepakat kalau orang ketiga bukan satu-satunya pihak yang harus di salahkan dalam hubungan. Siapa sih yang mau hubungan harmonisnya diganggu sama orang ketiga? Tapi, kok ya orang ketiga kadang suka iseng aja mampir dalam hubungan yang lagi mesra-mesranya. Huft.

Eh jangan salah, orang ketiga juga kadang tidak selalu jadi penghancur hubungan orang lain loh, terkadang orang ketiga itu juga bisa mengharmoniskan hubungan sepasang kekasih. Menguji pasangan kita setia atau tidak. Lagian untuk menjadi orang ketiga itu tidak sembarangan orang, artinya hanya orang yang cerdas yang bisa masuk untuk memblokade perasaannya agar merusak hubungan orang lain, gimana susahnya si orang ketiga menahan sakitnya saat orang yang dia sayang cuma sekedar bayangan. Lalu bagaimana orang ketiga dengan strateginya yang menawan untuk mencoba masuk dalam hubungan orang lain (ngaca sambil pasang muka sinis).

Aku ingin bertanya kepada semua. tahu rasanya jadi aku? di posisi aku menjadi orang ketiga? tidak kan?. Kenapa ketika ada isu orang ketiga dalam suatu hubungan kebanyakan menyalahkan orang ketiga tersebut. Siapa pun pasti tidak pernah mau menjadi orang ketiga. Tapi, sekali lagi, kita ngomongin cinta dan perasaan yang sama sekali tidak bisa kita kontrol, tidak bisa diatur. kalau bisa diatur, pasti kita sebagai orang ketiga akan memilih untuk jatuh cinta pada orang lain yang masih sendiri, bukan jatuh cinta pada pasangan orang lain. Terkadang kita tidak mau berkaca kepada situasi. Ingat jangan terlalu menyalahkan orang ketiga didalam suatu hubungan, karena “tamu” tidak akan masuk kalau “tuan atau nyonya” rumahnya membukakan pintu. Pada dasarnya otak kita sudah menjudge berbagai hal negatif kepada orang ketiga. Apapun itu, tanpa melihat dari berbagai sisi dan tidak mau menerima alasan yang dilontarkan. 

Mana bisa kita mengaku salah bila kita terus menyalahkan keadaan, yang mengaku salah tidak pernah juga menyalahkan diri sendiri, tidak pula keadaaan. untuk mengaku salah mengapa tidak coba menyalahkan hati?

Banyak hal yang tidak bisa dipaksakan tapi berhak untuk diberi kesempatan, kesempatan untuk dia memperbaiki hubungan yang sudah dia hancurkan. kini dibanding kepergian dia, sepertinya senja jauh lebih paham caranya berpamitan.  

Sedikit keingintahuan, tidak berlebih hanya sekedar bertanya kabar. tenang saja, rindu itu tidak akan kembali. kita coba untuk tutup segala mungkin atau tidaknya. sebab masih ada beberapa hal sederhana yang perlu di syukuri keberadaannya, misalnya kedekatan kita (aku sebagai orang ketiga). ada kalanya "aku" dan "kamu" lebih nyaman dijalani dibanding menjadi "kita" yang rawan dan saling menyakiti 

Sudah ah, lelah abang dek....

Apakah salah menjadi orang ketiga? mari kita kembalikan lagi ke kita gaessss..

Minggu, 30 Oktober 2016

Putih abu-abu di media sosial

Sebuah paragraf bebas lepas tidak terikat

media sosial atau Sosial media (sosmed) siapa yang tidak kenal dengan dua kata yang sangat fenomenal di era masa kini, suka atau tidak suka, sudah seperti menjadi republik tersendiri, punya rakyat, komunitas, karakternya juga sangat beragam, ada yang pro ada pula yang kontra, ada yang paling ekstrim ada pula yang fanatik, ada yang sangat happy dan ada yang unhappy, tetapi itulah suara-suara hati dan pikiran maysrakat yang terbaca dari media sosial. 

Aku termasuk pengguna sosial media, pertama kali aku menggunakan media sosial saat aku masih lugu-lugunya di sekolah menengah atas (SMA), media sosial yang aku gunakan adalah  friendster untuk mencari teman-teman SD dan SMP yang sudah lost contact karena di jaman dulu aku belum menggunakan telepon seluler (Syedih syekali zyaman dyulunya abang dek). Kalau sekarang Friendster sudah jauh kalah terbenam oleh facebook dan twitter, terlebih setelah produsen seluler menanamkan fitur facebook dan twitter di telepon genggam yang dibuatnya. Dulunya aku sangat tidak aktif menggunakan sosial media, namun dapat dikatakan bahwa untuk saat ini aku sudah hampir menggunakan beragam media sosial, seperti facebook, instagram, path.
 
Sebelum jauh membahas media sosial, tidak ada salahnya kalau kita tahu dahulu apa itu media sosial.
 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content" 

Media sosial adalah sebuah media yang digunakan oleh individu untuk dapat berpartisipasi, berbagi, kepada dunia luas melalui dunia virtual atau dunia maya di Internet.
 
Pasti kita semua tahu siapa Rey Utami yang menjadi viral di media sosial karena kisah cinta dia yang berkenalan di jejaring sosial bernama “Tinder” berkenalan sama pengusaha muda yang kaya raya, hanya dalam 7 hari setelah pertemuan mereka langsung mengadakan pernikahan. Tinder menjadi salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan untuk mencari jodoh, aplikasi online dating berbasis lokasi. Singkat kata, ketika kita mengaktifkan aplikasi ini di suatu tempat dan di sekitarmu ada orang yang menggunakannya juga, kita akan memiliki kesempatan untuk ter-'koneksi'.

Sekarang giliran aku berbagi cerita tentang pertemuan dua insan (biar dramatis) melalui media sosial, zaman dahulu kala sebelum ada facebook. Yang lagi hit-hitsnya di dunia maya adalah friendster. Di jejaring itu aku mendaftar, mulai membuat email, dan login, menambahkan teman dan berkenalan lalu menjalin suatu komunikasi, serta mengeluarkan jurus merayu gombal (ala anak SMA pada zamannya) demi mendapat teman dekat. Ada yang tertarik loh, tapi sisanya sebagian besar acuh tak acuh alias mengganggap rayuan aku biasa-biasa saja (atau yang di rayu sudah mati rasa hahahahahaha).

Dan dekatlah aku sama seseorang lewat friendster, dia sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menangah Pertama (SMP). Intens saling berkomunikasi lewat internet. Dari friendster ke chating, karena memang friendster tidak menyediakan layanan chating. Maka MIRc yang diandalkan. Singkat cerita, dia dan aku sepakat jadian. Lucu kan Hahahahahahaha, padahal belum bertemu secara langsung.

Surat cinta pun dikirim via layanan pesan di friendster. Kata-kata penuh ungkapan cinta pun berderet-deret sepanjang di depan layar computer warung internet. Sampai suatu ketika, aku mengatakan ingin bertemu. dia mengajak aku bertemu di salah satu pusat pembelanjaan di pasar (Tropi), Akhirnya aku bertemu dengannya. Wajahnya lumayan manis, semanis di foto (walau sedikit buram karena dulu seluler masih 3MP kameranya dan belum ada aplikasi edit kamera 360) yang dia pasang di friendster. Tapi yang membuat kecewa, responnya tidak begitu antusias kala kami bertemu. Biasa saja reaksinya, bahkan terkesan tidak ingin memperpanjang pertemuan. aku pun tahu diri, mungkin dia kecewa setelah melihat aslinya aku

Tepat sekali. tidak sampai seminggu kemudian lewat friendster pula, aku di putuskan dia yang lebih banyak dirintis di dunia maya. Sebagai seorang yang sangat demokratis, aku pun dengan lapang dada menerimanya. Toh, tidak jadi dengannya, masih banyak yang lainnya yang menunggu rayuan gombalku wkwkwkwkkwkwk setelah putus dengannya, aku tidak berputus asa donk. Kembali bergeriliya mendapatkan sosok idaman, lagi-lagi lewat dunia maya pastinya. Keberhasilan mendapatkan kekasih meski seumur jagung lewat friendster membuat semangat asmara bergelora.

Kenallah aku dengan seorang yang baru. Gadis cantik bertubuh mungil. Lewat friendster pula saling membagi obrolan. Pada akhirnya, setelah sekian lama berkomunikasi lewat friendster dengan segenap keberanian, aku ungkapan isi hati. Gayungpun bersambut kembali Eaaaaaaaaaaaaaaa. Di sebuah pojok jalan terminal rawasari, kebetulan kala itu aku pulang sekolah selalu berjalan ke terminal untuk mencari kendaraan umum, kami bertemu. Sangat romantis, karena saat itu gerimis turun merinai membasahi kota Jambi. Dua gelas es cendol jadi menu aku dan dia. Masih agak malu-malu kala pertama bertemu. Setelah itu pertemuan demi pertemuan terjadi. Ayu sepertinya tidak seperti gadis kota Jambi lainnya. Dua tangan bertepuk. Bahkan kian dekat, kian mesra, terlebih setelah berbagi nomor handphone. Maka, jadi rutinitas, menjel ang makan siang dan menjelang melelapkan mata, ada sekian kalimat penuh cinta dikirimkan. Saling berbalas, sampai mimpi menjemput.

Setelah kejadian-kejadian yang aku alami, sosial media penting sekali karena dapat menjadi sarana untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Selain itu, melalui sosial media kita bisa menjadi lebih update lagi dengan informasi dari dunia luar, penggunaan media sosial bisa menyita banyak waktu. Sosial media memiliki banyak manfaat, tetapi bila dipakai dengan tidak semestinya akan menjadi boomerang bagi penggunanya.

Sekarang hampir semua orang memiliki ponsel cerdas yang tidak pernah lepas dari tangannya. Ke mana-mana selalu dibawa dan dibaca. Seolah-olah hidupnya tergantung pada ponsel itu. Tidak pernah semenit pun lewat tanpa membuka sosial media. Hal ini dapat dimasukkan dalam kategori kecanduan, seperti kecanduan rokok, alkohol dan narkoba. Siang-malam mereka tidak dapat berhenti menggunjingkan orang (kerjaan Ibu CEO kita kalau lagi ngobrol via WhatsApp). Bahkan bangun tidur hal yang kita lakukan pertama kali adalah membuka ponsel.

Ada efek media sosial yang terjadi pada diri aku. Yang pertama efek media sosial yang positif yaitu bisa menghubungkan aku dengan saudara yang jauh, ,enghubungan aku dengan pacar di kala jarak memisahkan, serta bisa untuk berbagi cerita dan foto dengan teman-teman, tapi semua itu pasti ada efek sampingnya bagi teman-teman yang kurang piknik mereka akan nyinyir dan iri melihat foto kita lagi jalan-jalan atau iri ketika kita memamerkan barang baru di media sosial. Kedua efek negatifnya aku jadi jarang beraktifitas di dunia nyata/ real, jadi sering mainan hp disaaat ngobrol dengan teman dan keluarga.

Aku merasa media sosial itu tidak bisa dihindari namun yang dapat aku lakukan hanyalah mengontrol, Dan sekarang kecenderungan untuk membuka media sosial sendiri aku coba kontrol dan aku kurangi. Pada internet pula aku harus mengatakan rasa terima kasih tidak terhingga sepanjang masa, karena lewat internet pula aku jatuh bangun, putus nyambung menjalin kasih.

Media sosial bisa kita gunakan untuk berbagi, tapi tidak dalam segala hal misalnya berbagi hati atau berbagi pasangan ke yang lain eehhh. Coba jadikanlah akun yang bermanfaat untuk orang lain di kala mereka membacanya :D 

Terima kasih untuk curhatannya teman yang tidak ingin di sebutkan namanya.