Kehidupan yang semakin sesak dengan manusia dan benda-benda di sekitarku. Mereka yang penuh dengan berjuta misteri dan bahkan aku tidak boleh mengetahuinya. Dia sering sekali mengatakan kepadaku bahwa setiap manusia pasti punya urusan, dan tugas kita hanya membedakan mana yang menjadi urusan semua orang dan mana yang memang sangat privasi buat diri sendiri.
Dia juga mengajarkan aku bagaimana menghormati privasi
orang. sekarang aku bukan patung, aku bukan tembok, aku juga bukan sebuah benda yang
hanya mendengar dan tidak berusaha untuk bertanya kepadanya. Di situlah aku
mengetahui setiap arti dari menjaga rahasia dan jika dia ingin berbagi dia
sendiri yang dating menceritakan dan memberitahu aku.
Hakikat rahasia dalam hidupku sekarang. Giliranku
memberitahu apa itu rahasia terbesar dalam hidupku. “Dia” namanya. Dia lah yang
menyaksikan aku, mengisi hari-hari ku. Dia dengan segala pesonanya dapat
menaklukkan sehingga aku bisa terjatuh dari jatuh. Dia pintar dan sikapnya yang
selalu mudah untuk di ajak berbicara memudahkan terjalinnya sebuah diskusi di
antara kita. Kita selalu berbagi cerita dan tidak ada yang membedakan status di
antara kita mana sebagai pendengar dan mana sebagai pencerita.
Dia sama denganku yang begitu membedakan mana yang
memang seharusnya menjadi rahasia dan mana yang bisa di selesaikan secara
bersama. Semua telah berbeda, tidak ada lagi berbagi tidak ada lagi komunikasi
antara kita, dia seakan menutup dirinya. Tidak hanya kepada aku saja tetapi ke
semua yang mencoba mendekatinya. Sikap itu tidak membuatku harus bertanya
dahulu bagaimana harinya dia sehingga aku tidak di anggap manusia yang selalu
ingin tahu.
Bukankah ada kalanya menjaga rahasia, menjadi
bagian dari indahnya sebuah rahasia dan menjadi bagian indahnya dalam menjalani
tiap hari dari kehidupan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar