PENIKMAT KEADAAN
Hilang kendali, Diriku
gemuruh dada semakin menyiksa
darahku kian mendidih terluka terbuka pedih, merintih
Terali membelenggu, Diriku
tertipu oleh waktu
terjebak kesendirian mentisakan sesak tak tertahankan
Menenggelamkan, Diriku
menghanyutkan, membelah ketenangan
hingga tak terasa menerkam setiap detik-detiknya
Layaknya amgin, Diriku
bak ranting-ranting yang kering dan telah rapuh
mulai gersang, tebal akan debu keraguan
Jengkal langkah, Diriku
pernah tertaut satu
tercetak jelas dalam kenangan
kembali terlihat menajamkan setiap lekukannya. Lukaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar